Yaps, bencilah perbuatan maksiat tapi jangan sampai kita salah mengartikan bahwa kita juga boleh membenci orang sebab ia sudah melakukan kemaksiatan, karena hal ini sudah menjadi salah kaprah dalam kehidupan masyarakat kita. Banyak orang yang membenci orang lain hanya karena ia telah berbuat sesuatu yang dibenci oleh Allah.
Padahal yang benar adalah, kita memang harus membenci perbuatan maksiat, tetapi tidak dengan pendosanya. Maksiat itu bisa kita ibaratkan dengan sebuah penyakit, kita boleh saja menganggap penyakit itu adalah musuh kita yang harus kita usir jauh-jauh dari tubuh kita, tapi bukan berarti kita harus memusuhi penderitanya.
Maka jika kita menemukan orang lain yang berbuat kemaksiatan, melakukan perbuatan yang dilarang agama, kita sebagai manusia yang juga tidak bisa lepas dari dosa jangan sampai merasa bahwa orang lain sangatlah hina, karena yang harus kita pandang hina adalah perbuatannya, bukan orang yang melakukannya.
Karena tugas kita sebagai seorang muslim adalah saling menjaga, saling mengarahkan, saling mengingatkan, dan saling memperbaiki satu sama lain. Maka jika diantara kita tengah melakukan dosa kepada Allah sudah sepantasnya kita mengembalikan jalannya kepada jalan Allah, bukan berusaha untuk menjauhinya.
Jangan Benci Terhadap Orang Yang Sering Melakukan Maksiat, Tapi Bencilah Pada Perbuatannya Saja
Jangan biasakan diri membenci kepada orang yang sering melakukan kemaksiatan. Sebab, sering kali kita tanpa sadar melupakan tugas kita sebagai seorang hamba. Kita seenaknya kadang memvonis orang lain karena kesalahan yang sering ia perbuat, padahal kita hanya boleh membenci perbuatannya bukan orangnya.
Jika Ia Melakukan Kemaksiatan, Maka Tegurlah Dan Arahkan Dia Kejalan Yang Benar
Jika kita melihat orang lain melakukan kesalahan, maka tgurlah ia dan arahkan ia kepada jalan yang benar, jalan yang seharusnya ia lalui. Bukan malah membiarkannya terus menerus berada pada kemakasiatan, hanya karena kita merasa benci karena perbuatannya yang hina.
Jangan membencinya hanya karena kesalahan yang ia perbuat, tapi tetaplah kita menyayanginya sebagaimana kita sebagai seorang muslim.
Jangan Menjauhinya Sebab Perbuatan Hinanya, Karena Tugas Kita Adalah Mendekatkannya Kembali Kepada Allah
Jangan sampai kita menjauhinya karena perbuatannya yang sering hina, karena tugas kita sebagai sesama umat muslim memang sudah sepantasnya membuatnya kembali mendekat kepada Allah. Kita harus bisa senantiasa mengendalikan ego yang bersemayam didalam tubuh kita, agar ukhuwah antar sesama kaum muslim bisa terus menerus terjalin dan menjadi identitas elegan agama islam.
Jangan Lupa Bahwa Kewajiban Kita Sebagai Hamba Adalah Saling Memperbaiki
Jangan sampai kita melupakan kewajiban kita sebagai hamba Allah yang memang sudah tugasnya untuk saling memperbaiki satu sama lain. Karena sesama umat islam adalah bersaudara, maka ketika diantara kita melakukan kesalahan kita tidak boleh membencinya. Justru kita harus selalu bersemangat untuk mengajaknya kembali kepada jalan yang benar.
Ingatlah, Bahwa Paling Baiknya Seorang Hamba Adalah Ia Yang Berguna Terhadap Hamba Lainnya
Dan ingatlah, bahwa paling baiknya seorang hamba itu adalah ia yang berguna untuk hamba yang lainnya. Jika kita sudah menyadari akan hal itu, hendaklah kita saling menjaga satu sama lain agar hidup yang kita miliki bermanfaat untuk sesama.
Jika kita baik, maka hendaklah kita untuk tidak bosan dalam menularkan kebaikan yang ada pada diri kita. Agar kita tidak terbiasa membenci orang-orang yang senantiasa berbuat dosa, karena seharusnya yang kita lakukan selama ini adalah menyanginya, tapi tidak dengan perbuatannya.